FAKTOR PERUBAHAN ORGANISASI
Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat
dinamis, dalam arti organisasi itu selalu menyesuaikan dengan
perubahan-perubahan yang terjadi. Organisasi mengalami perubahan karena
organisasi selalu menghadapi berbagai macam tantangan. Tantangan itu
timbul sebagai akibat pengaruh lingkungan (lingkungan organisasi). Yang
dimaksud dengan lingkungan organisasi adalah keseluruhan faktor yang
mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi tersebut adalah luas, dan jumlahnya cukup banyak.
Dalam arti luas, lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan intern dan lingkungan ekstern.
Lingkungan Intern
Lingkungan intern adalah keseluruhan faktor yang ada di dalam
organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
faktor-faktor intern yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan
organisasi antara lain :
Perubahan kebijakan pimpinan
Perubahan tujuan
Pemekaran/perluasan wilayah operasi organisasi
Volume kegiatan yang bertambah banyak
Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari para anggota organisasi
Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi
Berbagai macam ketentuan atau perarturan baru yang berlaku dalam organisasi
Lingkungan Ekstern
Lingkungan
ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada diluar organisasi yang
mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Lingkungan ekstern
tidak hanya mempengaruhi organisasi tertengu, tetapi juga terhadap semua
organisasi yang ada dimasyarakat.
Faktor faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, diantaranya ialah :
1.
Politik, meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pemerintahan,
organisasi-organisasi politik (kepartaian). pengertian politik dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu politik praktir (prachtische politiek), yaitu
cara menjalankan dan mewujudkan politik dalam suatu negara/pemerintahan ;
politik teori (teoretische politiek), yaitu politik untuk pengajaran
yang bersendi atas pengetahuan dalam sosiale structuur, dan kekuasaan
politik (politiek-match), yaitu politik untuk mendapatkan pengaruh atau
kekuasaan. Barangsiapa dapat menguasai politik dalam suatu masyarakat
atau negara, dialah yang mempunyai kekuasaan untuk membuat
hitam-putihnya masyarakat. Yang mempunyai pengaruh langsung terhadap
organisasi adalah politik praktis dan kekuasaan politik.
2.
Hukum, meliputi semua ketentuan yang berlaku yang harus ditaati oleh
setiap orang baik secara individu maupun secara kelompok, mulai dari
ketentuan hukum yang tertinggi sampai dengan ketentuan hukum yang
terendah.
Kebudayaan, meliputi kebudayaan material dan kebudayaan
non-material. kemajuan dalam bidang teknologi modern melahirkan
industri-indutri raksasa. kebudayaan material mengenal berbagai macam
alat dan barang-barang yang cara kerjanya secara mekanis, elektris, atau
secara elektronis, merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar
terhadap kehidupan organisasi. Dalam hal ini organisasi harus mampu
menyesuaikan diri dengan hasil kebudayaan tersebut.
3.Teknologi,
ialah segenap hasil kemajuan dan teknik perkembangan industri peralatan
modern. ada pula yang memberikan definisi bahwa teknologi merupakan
tindakan yang dilakukan oleh orang terhadap suatu obyek dengan
mempergunakan alat-alat yang bekerja secara mekanis, elektris, maupun
secara elektronis, untuk mengadakan perubahan tertentu terhadap obyek
tersebut.
4. Sumber alam, meliputi segenap potensi sumber alam
baik di darat, laut maupun udara berupa tanah, air, energi, flora,
fauna, dan lain-lain termasuk pula geografi dan iklim.
Demografi,
meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, yang dapat
diperinci menurut jenis kelamin, tingkat umur, jumlah dan bagaimana
sistem penyebarannya.
5.Sosiologi, adalah ilmu tentang kehidupan
manusia dalam lingkungan kelompok atau ilmu tentang masyarakat.
Sosiologi sebagai salah satu faktor lingkungan ekstern meliputi struktur
sosial, struktur golongan, lembaga-lembaga sosial (bagaimana sifat dan
pengembangan lembaga-lembaga tersebut)
Dalam menghadapi berbagai
macam faktor yang menyebabkan perubahan, organisasi dapat menyesuaikan
diri dengan mengadakan berbagai perubahan dalam dirinya, antara lain :
Mengadakan
perubahan struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan salah satu
komponen organisasi yang sering menjadi sasaran perubahan. Perubahan
struktur organisasi tersebut antara lain dapat dilakukan dengan jalan :
Menambah/mengurangi personil/pegawai, menambah/mengurangi pejabat,
menambah/mengurangi satuan organisasi, mengubah kedudukan satuan
organisasi, mengubah sistem desentralisasi menjadi sentralisasi atau
sebaliknya, mengadakan peninjauan kembali tentang pembagian tugas,
mengubah beberapa prinsip organisasi yang dianggap perlu
Mengubah sikap dan perilaku pegawai dengan mengadakan pembinaan, pengembangan, pendidikan dan pelatihan pegawai.
Mengubah tata aliran kerja
Mengubah peralatan kerja sesuai perkembangan teknologi modern,
pengembangan, pendidikan dan pelatihan kerja.Mengadakan perubahan
prosedur kerja yang dapat meliputi :
a. Perubahan prosedur kerja dalam penetapan kebijaksanaan
b. Perencanaan
c. Pengorganisasian
d. Penggerakan
e. Proses pengendalian dalam pengambilan keputusan.
PROSES PERUBAHAN
Yang dimaksud dengan proses perubahan adalah tata urutan atau
langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi. Langkah tersebut
terdiri dari :
a. Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri
bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari
pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi.
Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang,
antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan
sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi,
baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat
negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran,
perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila
perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan
organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak
tersedia sebelumnya.
b. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu
diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam
organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya
dan dapat dipecahkan dengan tepat.
c. Menetapkan Perubahan :
Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus
yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam
rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka
mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi
selanjutnya.
Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin
bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi
haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
d. Melakukan
Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat
positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan
sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi,
dan apabila sebaliknya berarti negatif.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Istilah pengembangan organisasi sering disebut juga Organisation Development, disingkat OD.
Ciri-ciri pengembangan organisasi :
1.
Bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu usaha yang dilakukan
secara berencana. Hal ini berarti pengembangan organisasi meliputi
penetapan tujuan, perencanaan, pengendalian dan pengambilan tindakan.
2.
Pengembangan organisasi mencerminkan suatu proses yang berlangsung
terus menerus setiap kali timbul perkembangan keadaan yang membutuhkan
Pengembangan
organisasi berorientasi kepada masalah atau persoalan organisasi yang
harus dipecahkan. Dengan kata lai pengembangan organisasi merupakan
usaha pemecahan persoalan atau masalah yang timbul dalam organisasi.
3.
Pengembangan organisasi merupakan kegiatan yang menerapkan asas-asas
dan praktek perilaku.Pengembangan organisasi merupakan tanggapan
terhadap berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi
4.Pengembangan organisasi merupakan usaha ke arah penyempurnaan organisasi
5.Pengembangan organisasi merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal-hal yang baru.
6.Pengembangan
organisasi merupakan usaha penyempurnaan yang dilakukan oleh pemimpin
organisasi melalui bantuan para ahli atau spesialis, atau ahli
pengembangan organisasi.
7.Pengembangan organisasi merupakan fungsi administrasi atau fungsi administrator atau manajer yang mempunyai kedudukan tinggi
8.Pengembangan organisasi merupakan teknik manajemen yang dipergunakan untuk menghadapi masalah atau persoalan tertentu.
9.Pengembangan
organisasi merupakan bagian integral daripada fungsi organizing, yang
merupakan salah satu fungsi organik administrasi dan manajemen.
Pengembangan
organisasi, disamping berorientasi persoalan, juga berorientasi
kemajuan. Hal ini berarti tekanan yang diutamakan oleh pengembangan
organisasi adalah kemajuan.
Metode Pengembangan Organisasi
Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam
metode yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode
pengembangan perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
1. Metode Pengembangan Perilaku
Metode
pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode merupakan
metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku
kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan
berbagai cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat
dibedakan menjadi berberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan 4
macam yaitu, jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan
umpan balik survai.
Jaringan manajerial : Jaringan manajerial atau
kisi manajerial disebut juga latihan jaringan adalah suatu metode
pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan material. Teori ini
dipelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Menurut mereka, gaya
kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan
terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian
pimpinan menunjukkan perhatian tinggi baik terhadap produksi maupun
terhadap orang.
Latihan Kepekaan : merupakan latihan dalam kelompok.
Oleh karena itu metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode
ini yang dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri
dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini
berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi disebabkan
oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus
mencapi tujuan.
Pembentukan Tim : Merupakan salah satu metode
pengembangan organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui
suatu teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada
pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan secara
efektif dengan membentuk tim.
Umpan Balik Survai : adalah suatu
metode yang berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota
organisasi. Data itu meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah
laku, sikap, seta berbagai perasaan lain yang ada pada diri setiap
anggota organisasi.
2. Metode Pengembangan Keterampilan dan Sikap
Metode
ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara
terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan
latihan atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan,
pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para
anggota organisasi. Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya ialah latihan di tempat kerja, latihan instruksi
kerja, latihan di luar tempat pekerjaan, dan latihan di tempat kerja
tiruan.
Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang
sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan
pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh
dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena
para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan
latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang
atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan
yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja
akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan
kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
Latihan instruksi kerja :
Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training (latihan mengenai
proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan
mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan
berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi
pekerjaan.) Job Methode Training (Latihan yang berhubungan dengan
penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan
dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
Latihan di
luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar tempat
kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi
dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran
mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti
latihan.
Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang
diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada
mereka yang bekerja di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup
besar. Dengan latihan ini diharapkan para peserta lebih banyak menguasai
tentang teknik-teknik kerja yang baik.
Sumber:
http://silviaardianasemail.blogspot.com